MerdekaViral24

Borong KRL China: KAI Minta 1,8 T Dari Negara Sebagai Modal

Borong KRL China: KAI Minta 1,8 T Dari Negara Sebagai Modal
Borong KRL China: KAI Minta 1,8 T Dari Negara Sebagai Modal

Borong KRL China Ajuan Permohonan Penyertaan Modal Negara Sebesar Rp1,8 Triliun Akan Di Berikan oleh PT Kereta Api Indonesia. pembelian 11 rangkaian kereta baru dari luar negeri ini termasuk kedalam pengadaan KRL di wilayah Jabodetabek seperti yang telah di rencakanan. Salusra Wijaya selaku Direktur Keuangan dan Manajeman Risiko PT KAI, menyatakan bahwa suntikan dana ini cukup penting. Pernyataan yang di lontarkan pada hari Selasa dalam agenda rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta tersebut menjelaskan maksud dari PMN ini. Yang mana, ini merupakan upaya dari KAI untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Selanjutnya, PMN ini juga sebagai pengganti sarana yang telah berusia lebih dari 30 tahun, seperti kereta komuter. Menurut Salusra, penggantian dan penambahan kereta menjadi sangat mendesak. Hal ini di karenakan beberapa kereta tidak dapat di operasikan kembali. Kemudian hal ini di tambah dengan kondisi cadangan kereta yang di miliki saat ini sudah habis terpakai. 

Dengan rata-rata mencapai 830 ribu pengguna komuter di Jabodetabek per harinya berdasarkan data dari KAI. Serta, data ini mengalami peningkatan sebesar 157 ribu pengguna hingga Juni 2024. Yang mana, data tersebut pada Juni 2024 memberikan informasi bahwa angka rata-rata tersebut meningkat hingga 987 ribu pengguna per hari. Selanjutnya, antara tahun 2024 hingga 2027, peningkatan sebesar 6 persen per tahun akan terjadi dan akan terus meningkat di tiap tahunnya.

Maka, demi menghindari kelebihan kapasitas baik di dalam kereta, terutama kapasitas yang membludak di stasiun. Salusra menegaskan pada bahwa penambahan kereta sangat di perlukan. Di sisi lain, Asdo Artriviyanto selaku Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia mengungkapkan bahwa kebutuhan armana KRL Jabodetabek pada tahun 2024 ini merupakan tantangan besar yang sedang mereka hadapi. Hal ini mungkin menjadi dasar dari niat KAI untuk borong KRL dari luar negeri, dalam hal ini adalah China.

Borong Rangkaian KRL Baru Dari China Pada Semester Pertama 2025

Saat ini, upaya peremajaan dan perawatan harus di jalani oleh 17 rangkaian dari 108 rangkaian yang KCI miliki. Kemudian, dengan kebutuhan operasional mencapai 101 rangkaian pada akhirn tahun 2024. Serta, mengingat 17 dari 108 rangkaian akan nonaktif untuk perawatan, membuat KCI kekurangan sejumlah 12 rangkaian armada. Ketidaknyamanan serta penumpukan pengguna KRL berpotensi akan terjadi jika kekurangan 12 rangkaian tetap di biarkan begitu saja. Dengan mengipor atau Borong Rangkaian KRL Baru Dari China Pada Semester Pertama 2025, KCI berharap rencana tersebut akan mengatasi masalah ini. Selanjutnya, KCI memperhitungkan pada semester kedua 2025, delapan rangkaian lain yang mereka borong akan tiba dan rangkaian KRL tersebut juga dari China.

Kemudian, empat rangkaian baru akan di terima oleh KCI pada tahun 2026. Rangkaian baru tersebut berjumlah total 16 rangkaian yang akan di terima oleh KCI dari INKA. Yang mana, berbarengan dengan rangkaian yang di borong pada semester kedua 2025, 12 rangkaian KRL baru akan datang dari INKA serta China. Agenda tambahan pada semester kedua 2025 yang di rencakan siap oleh KCI adalah upaya retrofit dua rangkaian kereta dalam negeri.

Dalam upaya mendukung peremajaan armada KRL di wilayah Jabodetabek, permintaan PMN oleh KAI ini menjadi sangat penting. Permasalah seperti tingginya permintaan serta terbatasnya armada yang muncul. Di harapkan dengan suntikan dana tersebut KAI dapat mengatasi berbagai kendala tersebut. Perawatan serta peremajaan armada baik gerbong kereta tersebut, hal lain seperti memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang juga di upayakan tetap terjaga oleh KAI. Sehingga di masa depan, layanan transportasi bagi masyarakat khususnya wilayah Jabodetabek akan terwujud berkat kegiatan pengupayaan yang di lakukan ini. Asdo Artriviyanto selaku Dirut KCI menyatakan bahwa pada semester kedua 2025 hingga semester pertama 2025, krisis kekurangan armada tengah di hadapi oleh perusahaan. Maka dari itu, dengan target pada tahun 2025, kasus kekurangan armada ini akan terselesaikan berkat komitmen yang di berikan oleh KCI.

Mobilisasi Masyarakat Menggunakan Kereta Commuter Line Di Harapkan Tetap Normal

Sebanyak 2.559.085 penumpang di capai oleh pengguna KRL Jabodetabek. Yang mana, data ini di catat oleh KAI Commuter selama periode 15-18 Juni 2024. Tanggal tersebut bertepatan dengan libur panjang lebaran Idul Adha 2024. Selanjutnya, dengan rata-rata volume penumpang tertinggi di catat pada hari Selasa, 18 Juni 2024 yang mencapai 756.408 orang. Sedangkan, jumlah rata-rata penumpang selama periode tanggal tersebut ialah 639.771 orang. Anne Purba, selaku Sekretaris Perusahaan KAI Commuter menyebutkan bahwa keramaian juga terjadi pada stasiun seperti Stasiun Cikarang. Yang mana, stasiun tersebut terintegrasi dengan perjalanan Commuter Line Jatiluhur dan Walahar. Sebanyak 22.010 orang juga tercatat sebagai pengguna Commuter Line Walahar dan Jatiluhur pada periode tersebut. Sedangkan, sebanyak 81.882 orang tercatat sebagai pengguna yang turun menggunakan KRL Jabodetabek. 

Selanjutnya, stasiun yang terhubung dengan Commuter Line Merak seperti Stasiun Rangkasbitung mencatat jumlah pengguna yang naik dari stasiun tersebut mencapai 11.517 orang pengguna. Sedangkan, sebanyak 74.803 orang tercata sebagai pengguna yang turun dari Stasiun Rangkasbitung. Kemudian, mengacu pada jadwal hari kerja, sebanyak 1.048 perjalanan perhari di operasikan oleh KRL Jabodetabek selama libur panjang Idul Adha 2024 kemarin.

Mobilisasi Masyarakat Menggunakan Kereta Commuter Line Di Harapkan Tetap Normal seperti yang di harapkan oleh Anne Purba. Selain itu, kenaikan volume sebanyak 18.863 orang yang menggunakan kereta juga terjadi selama libur lebaran pada Commuter Line Bandara Soetta. Yang mana, sebanayak 6.625 orang perhari tercatat sebagai jumlah pengguna harian pada Commuter Line ini. Kemudian, dengan penyediaan kapasitas pengguna sebanyak 10.685 orang dalam 14 perjalanan perhari, KAI Commuter akan tetap mengoperasikan Commuter Line Merak. Selanjutnya, dengan 211.582 orang sepanjang Juni 2024 yang di peroleh dari hasil akumulasi volum pengguna, sedangkan selama periode lebaran kemarin volume tersebut tercatat sebanyak 53.721 orang pengguna.

Layanan Optimal Juga Terus Di Upayakan Oleh KAI Commuter

Peningkatan volume pengguna serta pemenuhan kebutuhan armada KRL, Layanan Optimal Juga Terus Di Upayakan Oleh KAI Commuter dalam menghadapi tantangan tersebut. Upaya tersebut dapat di lihat dari pengadaan atau melakukan borong unit KRL dari China. Yang mana, ini di jadwalkan akan selesai sepenuhnya pada tahun 2025. Dengan upaya borong KRL dari luar negeri, tidak hanya dari China, peningkatan jumlah pengguna serta upaya memastikan layanan tetap berjalan lancar dan normal di tempuh sebagai cara oleh KAI. Yang mana hal ini bertujuan agar aktivitas dengan tanpa kendala terpenuhi bagi masyarakat yang ingin menggunakan moda transportasi kereta.

Selanjutnya, upaya perbaikan dalam hal sarana dan pelayanan transportasi khususnya di wilayah Jabodetabek dapat segera terlaksana. Hal ini sebagai bentuk komitmen dari KCI. Tentu, dengan tujuan untuk menyelesaikan krirs kekurangan unit yang akan segera di pulihkan dari kegiatan borong KRL dari China tersebut. Serta, demi memastikan lonjakan penumpang dapat terakomodir dengan baik, KAI Commuter berupaya melakukan penambahan perjalanan serta perawatan armada yang tepat. Tak lupa juga, upaya tersebut akan sangat tepat sasaran dengan KAI yang akan Borong KRL China.

Exit mobile version