Site icon MerdekaViral24

Kemenlu Sampaikan Duka Cita Atas Penembakan Staf KBRI, Peru

Kemenlu Sampaikan Duka Cita Atas Penembakan Staf KBRI, Peru
Kemenlu Sampaikan Duka Cita Atas Penembakan Staf KBRI, Peru

Kemenlu Sampaikan Duka Cita Atas Penembakan Staf KBRI, Peru Yang Terjadi Pada Hari Senin Dengan Waktu Setempat. Halo teman-teman. Tentu berita duka kembali menyelimuti kita. Di tengah tugas mulia melayani bangsa di negeri orang, seorang staf KBRI di Peru menjadi korban penembakan brutal. Terlebih peristiwa tragis ini tak hanya mengejutkan. Akan tetapi juga menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar Kementerian Luar Negeri dan seluruh masyarakat Indonesia. Kemenlu Sampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Mereka berjanji akan mengawal kasus ini hingga tuntas. Kemudian memastikan pelaku mendapatkan hukuman setimpal. Dan juga memberikan pendampingan penuh bagi keluarga korban. Penembakan ini adalah pengingat betapa rentannya para diplomat dan staf kita di luar negeri. Mereka bekerja di garis depan, seringkali menghadapi risiko demi menjaga kepentingan negara. Mari kita bersama-sama mendoakan agar almarhum di terima di sisi-Nya, dan keluarga yang di tinggalkan di berikan ketabahan.

Mengenai ulasan tentang Kemenlu Sampaikan duka cita atas penembakan staf KBRI telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Korban

Tentu hal dalam insiden tragis ini adalah Zetro Leonardo Purba. Dan ia adalah seorang diplomat muda Indonesia yang bertugas sebagai Penata Kanselerai Muda (junior chancery officer. Tepatnya di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Peru. Usianya sekitar 40 tahun, dan ia di kenal sebagai sosok yang rendah hati, disiplin. Serta berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas negara. Zetro baru di tempatkan di KBRI Lima selama kurang lebih lima bulan sebelum peristiwa penembakan terjadi. Serta penugasan ini merupakan lanjutan dari pengabdian panjangnya di jalur diplomasi. Setelah sebelumnya ia sempat bertugas di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne, Australia. Tentunya di mana ia mengemban tanggung jawab sebagai Bendahara dan Penata Kerumahtanggaan (BPKRT). Kariernya menunjukkan konsistensi dalam menjalankan amanah negara. Baik dalam urusan administrasi maupun hubungan diplomatik. Dalam kehidupan pribadinya, ia juga di kenal sebagai sosok keluarga yang penuh kasih dan pengertian.

Kemenlu Sampaikan Duka Cita Atas Penembakan Staf KBRI, Di Peru Pada Senin Lalu

Kemudian juga masih membahas Kemenlu Sampaikan Duka Cita Atas Penembakan Staf KBRI, Di Peru Pada Senin Lalu. Dan fakta lainnya adalah:

Kronologi

Kronologi peristiwa penembakan tragis yang menimpa Zetro Leonardo Purba, staf KBRI Lima. Dan berlangsung pada Senin malam, 1 September 2025 waktu setempat, di kawasan Lince. Tentunya di salah satu distrik di ibu kota Peru. Pada malam itu, Zetro tengah bersepeda pulang bersama sang istri dari sebuah kegiatan. Serta jalur yang mereka lalui adalah rute yang biasa d igunakan menuju tempat tinggal mereka. Namun, tanpa di duga, ketika keduanya hampir sampai di dekat apartemen. Kemudian datanglah seorang pelaku bersenjata api. Pelaku yang di duga menggunakan sepeda motor menghampiri dari arah belakang. Tanpa percakapan atau upaya perampasan barang. Serta ia langsung melepaskan tiga tembakan ke arah Zetro dari jarak dekat. Sang istri yang berada di samping korban tidak menjadi target tembakan. Sehingga selamat dari serangan, meski menyaksikan langsung insiden mengerikan tersebut.

Setelah melakukan aksinya, pelaku segera melarikan diri dengan sepeda motor. Dan juga meninggalkan Zetro dalam kondisi kritis. Dan juga warga sekitar yang mendengar suara tembakan segera membantu membawa korban ke Klinik Javier Prado. Kemudian juga salah satu fasilitas medis terdekat. Namun, meski sempat mendapatkan pertolongan, nyawa Zetro tidak tertolong. Serta ia di nyatakan meninggal dunia di rumah sakit. Keterangan dari kepolisian Peru menyebutkan bahwa tidak ada barang pribadi korban yang hilang. Sehingga indikasi perampokan langsung di singkirkan. Terlebih juga rekaman CCTV di sekitar lokasi juga memperlihatkan pelaku sempat mengintai area sebelum melakukan penyerangan. Kemudian memperkuat dugaan bahwa ini adalah pembunuhan terencana atau contract killing. Pasca kejadian, pihak kepolisian Peru segera mengaktifkan “Cerco Plan”, sebuah operasi pengejaran dan investigasi intensif. Mereka juga mengumpulkan bukti digital, termasuk rekaman kamera pengawas.

Staf Kedutaan Di Tembak Di Peru, Kemenlu Angkat Bicara

Selain itu, masih membahas Staf Kedutaan Di Tembak Di Peru, Kemenlu Angkat Bicara. Dan fakta lainnya adalah:

Motif & Dugaan Pelaku

Dalam kasus penembakan tragis yang menewaskan Zetro Leonardo Purba, staf KBRI Lima. Dan juga pihak berwenang Peru segera menyingkirkan dugaan awal bahwa insiden ini bermotif perampokan. Hal ini di tegaskan karena tidak ada barang pribadi korban yang hilang. Baik sepeda, tas, maupun benda berharga lainnya. Fakta tersebut menjadi titik penting yang mengarahkan penyidik pada kesimpulan bahwa peristiwa ini bukan kriminalitas jalanan biasa. Namun juga melainkan serangan yang terencana. Menteri Dalam Negeri Peru secara terbuka menyatakan bahwa kasus ini tergolong sebagai “asesinato por encargo” atau pembunuhan berbayar. Pelaku di duga menerima bayaran untuk menargetkan korban secara spesifik. Hal ini di perkuat dengan cara penyerangan yang cepat, tepat sasaran. Serta juga langsung mengincar nyawa, tanpa berusaha mengambil barang korban. Korban di serang secara langsung dengan tiga tembakan dari jarak dekat saat sedang bersepeda dengan istrinya.

Sang istri yang berada di samping korban di biarkan hidup. Dan juga menandakan bahwa pelaku memang hanya mengincar Zetro. Pola ini lazim dalam kasus pembunuhan kontrak, di mana target di tentukan secara spesifik. Lokasi kejadian di distrik Lince, Lima, di kenal sebagai area urban yang cukup sibuk. Jika pelaku berniat merampok, seharusnya ada barang yang di rampas. Fakta bahwa korban hanya di tembak. Serta juga pelaku langsung kabur menguatkan asumsi bahwa tindakan ini murni eksekusi. Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku terlihat mengintai lokasi sebelumnya dan mengeksekusi penembakan secara terencana. Ia menggunakan sepeda motor untuk melarikan diri, sebuah modus umum yang di gunakan pembunuh bayaran di Peru dan beberapa negara Amerika Latin. Polisi Peru menduga pelaku tidak bekerja sendirian, melainkan bagian dari jaringan kriminal. Ataupun kelompok bayaran yang memiliki akses.

Staf Kedutaan Di Tembak Di Peru, Kemenlu Angkat Bicara Soal Permasalahan Ini

Selanjutnya juga masih membahas Staf Kedutaan Di Tembak Di Peru, Kemenlu Angkat Bicara Soal Permasalahan Ini. Dan fakta lainnya adalah:

Penugasan

Penugasan Zetro Leonardo Purba di KBRI Lima, Peru, merupakan bagian dari pengabdian panjangnya sebagai diplomat muda Indonesia. Ia menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda, dengan tanggung jawab utama di bidang administrasi, konsuler. Dan juga dengan tata usaha kedutaan. Serta baru sekitar lima bulan bertugas, Zetro di kenal cepat beradaptasi, disiplin, serta berdedikasi dalam menjalankan peran diplomatik. Sebelumnya, ia sempat mengemban tugas di KJRI Melbourne, Australia. Terlebih juga sebagai Bendahara dan Penata Kerumahtanggaan.

Kemudian juga pengalaman yang memperkaya kemampuan profesionalnya. Penugasannya di Peru sejatinya menjadi langkah baru untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Peru. Namun sekaligus memastikan perlindungan WNI di kawasan tersebut. Namun, jalan pengabdiannya harus terhenti secara tragis akibat penembakan yang menewaskannya. Pemerintah Indonesia melalui Kemlu RI menegaskan bahwa Zetro adalah sosok yang berjasa. Serta sebagai bentuk penghormatan, jenazahnya akan di pulangkan ke tanah air. Sementara keluarga yang di tinggalkan mendapat pendampingan penuh, termasuk jaminan pendidikan bagi ketiga anaknya.

Jadi itu dia fakta-fakta mengenai duka cita atas penembakan staf KBRI, di Peru terkait Kemenlu Sampaikan.

 

Exit mobile version