Site icon MerdekaViral24

Polisi Tangkap Jukir Liar Pemukul Ojol Di Medan

Polisi Tangkap Jukir Liar Pemukul Ojol Di Medan
Polisi Tangkap Jukir Liar Pemukul Ojol Di Medan

Polisi Tangkap Jukir Liar Pemukul Ojol Di Medan Timur Yang Sebelumnya Korban Enggan Membayar Parkir Dan Terjadilah Kemarahan. Halo semua! Medan kembali di hebohkan oleh aksi premanisme jalanan. Tentu ada sebuah video viral menunjukkan seorang juru parkir (jukir) liar memukul pengemudi ojek online (ojol). Terlebih hanya karena menolak membayar parkir. Kejadian ini tak hanya memicu kemarahan. Akan tetapi juga menjadi sorotan serius tentang maraknya aksi arogansi jukir liar yang meresahkan. Tak butuh waktu lama, pihak kepolisian bergerak cepat. Berkat rekaman video dan laporan dari masyarakat. Kemudian Polisi Tangkap Jukir liar dan kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Penangkapan ini menjadi angin segar, menandakan bahwa tindak kekerasan. Ini adalah sebuah pengingat bahwa ketertiban dan rasa aman adalah hak setiap warga. Mari kita lihat lebih dalam bagaimana kasus ini bisa menjadi momentum untuk memberantas praktik premanisme di kota kita.

Mengenai ulasan tentang Polisi Tangkap Jukir liar pemukul ojol di Medan telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Identitas Dan Penangkapan Pelaku

Fernando Siagian, seorang juru parkir liar berusia 28 tahun yang beroperasi di kawasan Jalan Timor, Medan Timur. Terlebih yang menjadi sorotan publik setelah melakukan penganiayaan terhadap Khairul Arifin. Dan ia adalah seorang pengemudi ojek online. Serta kejadian bermula pada Sabtu, 6 September 2025, ketika Khairul memarkirkan sepeda motornya di depan sebuah swalayan untuk membeli minuman. Setelah kembali, ia di minta membayar uang parkir oleh Fernando. Karena merasa tidak seharusnya di pungut biaya, Khairul menolak. Sehingga terjadi adu argumen. Dalam amarahnya, Fernando memukul wajah Khairul hingga bibirnya terluka dan kacamata pecah. Bahkan sempat mengenai kepala belakang dan pundaknya. Rekan-rekan ojol segera mendampingi Khairul dan membawanya melapor ke Polsek Medan Timur. Serta pihak kepolisian bergerak cepat. Dan juga berhasil menangkap Fernando di sekitar lokasi kejadian. Pelaku mengaku melakukan pemukulan secara refleks.

Polisi Tangkap Jukir Liar Pemukul Ojol Di Medan Timur Sabtu Lalu

Kemudian juga masih membahas Polisi Tangkap Jukir Liar Pemukul Ojol Di Medan Timur Sabtu Lalu. Dan fakta lainnya adalah:

Kronologi Kejadian

Kejadian bermula pada Sabtu, 6 September 2025, di kawasan Jalan Timor, Medan Timur. Tentunya saat Khairul Arifin, seorang pengemudi ojek online. Dan juga memarkirkan sepeda motornya di depan sebuah swalayan untuk membeli minuman. Tujuannya hanya sebentar. Sehingga ia tidak mengira bahwa parkir tersebut menjadi titik konflik. Setelah kembali dari swalayan, Khairul di datangi oleh Fernando Siagian. Ia adalah seorang juru parkir liar yang mengaku berhak memungut uang parkir di area tersebut. Fernando menuntut agar Khairul membayar sejumlah uang. Meskipun parkir hanya sebentar. Serta juga tidak ada tanda resmi atau tarif resmi yang terpasang di lokasi. Karena merasa tidak semestinya di pungut biaya, Khairul menolak membayar. Keadaan kemudian memanas, adu argumen pun terjadi antara keduanya. Dalam emosi yang memuncak, Fernando melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap Khairul. Pukulan mengenai bibir korban hingga menyebabkan luka robek.

Serta kacamata yang di kenakan Khairul pecah akibat benturan. Tidak hanya itu, korban juga terkena pukulan di bagian kepala belakang dan pundak. Sehingga membuatnya kesulitan bergerak dan terganggu penglihatannya akibat pecahnya kacamata. Melihat kondisi rekannya yang terluka, sesama pengemudi ojol segera memberikan pertolongan. Mereka membawanya ke Polsek Medan Timur. Tentunya untuk melaporkan insiden tersebut. Dan juga memastikan agar pelaku dapat di proses secara hukum. Selain itu, para ojol yang mengetahui kejadian tersebut ikut menyebarkan informasi melalui media sosial. Agar masyarakat menyadari adanya praktik jukir liar dan potensi kekerasan yang dapat terjadi. Pihak Polsek Medan Timur merespons laporan dengan cepat. Tim kepolisian langsung bergerak ke lokasi kejadian. Kemudian berhasil menangkap Fernando Siagian tidak lama setelah insiden. Saat di periksa, mengaku melakukan pemukulan secara refleks. Karena merasa di senggol.

Premanisme Jukir Di Medan: Pukul Ojol, Polisi Turun Tangan

Selain itu, masih membahas Premanisme Jukir Di Medan: Pukul Ojol, Polisi Turun Tangan. Dan fakta lainnya adalah:

Respons Komunitas Ojol

Setelah insiden penganiayaan terjadi pada Khairul Arifin. Tentunya ia adalah seorang pengemudi ojek online, komunitas ojol di Medan segera menunjukkan kepedulian. Dan juga solidaritas yang tinggi. Rekan-rekan sesama pengemudi yang mengetahui kejadian langsung menolong Khairul. Serta membantu mengatasi luka-lukanya. Kemudian memastikan korban di bawa ke Polsek Medan Timur untuk melaporkan tindak kekerasan tersebut. Selain memberikan pertolongan fisik, komunitas ojol juga berperan aktif dalam menyebarkan informasi. Tentunya mengenai kejadian tersebut melalui media sosial. Mereka memposting kronologi insiden, foto luka korban. Dan juga peringatan agar pengemudi ojol lainnya berhati-hati menghadapi praktik jukir liar. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko yang dapat terjadi. Karena akibat pungutan liar yang tidak resmi. Serta juga yang mendorong pihak berwenang agar segera menindak pelaku.

Tidak hanya itu, komunitas ojol juga menekankan pentingnya perlindungan hak-hak pengemudi. Tentunya termasuk hak untuk berhenti sebentar tanpa harus di pungut biaya secara sewenang-wenang. Solidaritas mereka terlihat melalui koordinasi dengan pihak kepolisian. Kemudian juga memastikan laporan korban di proses dengan serius. Serta memberikan dukungan moral kepada Khairul agar tidak merasa sendirian menghadapi kasus tersebut. Respons ini menjadi bukti kuat bahwa komunitas ojol di Medan memiliki mekanisme solidaritas internal yang cepat tanggap. Ketika ada salah satu anggotanya mengalami masalah. Mereka tidak hanya membantu secara praktis. Akan tetapi juga berperan dalam pengawasan sosial terhadap praktik parkir liar yang masih marak. Tindakan mereka turut memengaruhi perhatian publik dan pemerintah kota. Sehingga kasus ini tidak hanya berhenti pada korban individu. Namun juga yang menjadi momentum bagi penegakan aturan parkir yang lebih tegas. Dan juga sebagai momentum penegakan aturan perlindungan terhadap seluruh pengemudi ojol di manapun.

Premanisme Jukir Di Medan: Pukul Ojol, Polisi Turun Tangan Dengan Cepat

Selanjutnya juga masih membahas Premanisme Jukir Di Medan: Pukul Ojol, Polisi Turun Tangan Dengan Cepat. Dan fakta lainnya adalah:

Tindakan Pemerintah Kota Medan

Setelah insiden penganiayaan terhadap Khairul Arifin, pengemudi ojek online. Tentu pemerintah Kota Medan segera merespons dengan langkah-langkah tegas. Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, secara pribadi mengunjungi Khairul di rumahnya. Terlebihnya untuk menunjukkan empati dan keprihatinan atas kejadian tersebut. Kunjungan ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan moral kepada korban. Akan tetapi juga sebagai simbol perhatian pemerintah terhadap keselamatan. Dan juga perlindungan hak-hak pengemudi ojol yang menjalankan profesinya di tengah risiko pekerjaan sehari-hari. Selain itu, pemerintah melalui Dinas Perhubungan Kota Medan. Tentunya menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap praktik jukir liar.

Dinas Perhubungan berencana menyiapkan Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk memberantas pungutan liar di area parkir. Namun sekaligus menegakkan peraturan parkir resmi yang telah di tetapkan. Pemerintah juga menekankan pentingnya agar jukir resmi dapat di kenali melalui rompi, tanda pengenal. Serta juga dengan identifikasi yang jelas. Langkah ini di maksudkan untuk mencegah kesalahpahaman antara pengemudi dan jukir. Kemudian meminimalisir potensi konflik serupa di masa mendatang. Tindakan pemerintah juga mencakup koordinasi dengan kepolisian setempat. Tentunya untuk memastikan pelaku penganiayaan di proses sesuai hukum yang berlaku. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah Kota Medan dalam menegakkan hukum, melindungi masyarakat. Serta menciptakan lingkungan parkir yang aman dan tertib.

Jadi itu dia fakta-fakta pemukulan ojol di Medan karena enggan membayar parkir terkait Polisi Tangkap Jukir.

Exit mobile version