Hal ini merupakan salah satu ciri khas yang membedakannya dari yang umum. Terlebih pendekatan ini di rancang agar proses pendidikan lebih adaptif terhadap kebutuhan peserta didik. Dan juga kondisi lingkungan sekitar. Tidak seperti yang umum yang mengikuti kurikulum nasional secara kaku dan terstruktur. Namun Sekolah Rakyat menyusun materi ajar secara kontekstual, relevan dengan kehidupan nyata. Serta mudah di pahami oleh anak-anak dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi. Fleksibilitas ini juga terlihat dalam metode pembelajarannya yang partisipatif dan humanis. Anak-anak di ajak untuk aktif berdialog. Kemudian juga menyampaikan pendapat, dan bekerja sama. Sehingga suasana belajar terasa lebih terbuka dan menyenangkan. Guru atau fasilitator tidak bersifat menggurui. Namun melainkan membimbing dan mendampingi siswa sesuai dengan minat. Serta juga dengan gaya belajar masing-masing para anak-anak.
SR Di Mulai: Kenali Beberapa Perbedaan Utama Dengan Sekolah Umum
Kemudian juga masih membahas SR Di Mulai: Kenali Beberapa Perbedaan Utama Dengan Sekolah Umum. Dan perbedaan lainnya adalah:
Tanpa Biaya Atau Gratis
Salah satu perbedaan paling mencolok antara keduanya adalah sifatnya yang tanpa biaya atau gratis. Sekolah Rakyat di dirikan dengan semangat kerelawanan dan gotong royong. Sehingga tidak membebankan biaya pendidikan kepada para siswanya. Tentu hal satu ini menjadikannya alternatif penting bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Maupun yang berada di wilayah terpencil. Karena hal satu ini yang seringkali terkendala biaya untuk bisa mengakses pendidikan formal. Tidak seperti yang umum yang meskipun secara resmi gratis. Namun seringkali masih ada biaya tambahan seperti seragam, buku, transportasi, iuran kegiatan. Dan juga dengan sumbangan-sumbangan lain. Akan tetapi Sekolah Rakyat berusaha menghapuskan seluruh beban finansial itu. Semua fasilitas yang tersedia seperti alat tulis, materi ajar. Bahkan makanan ringan. Serta yang biasanya di peroleh dari donasi individu, organisasi sosial. Kemudian juga dengan komunitas lokal, atau lembaga filantropi.
Konsep pendidikan tanpa biaya ini bukan hanya soal keringanan ekonomi. Akan tetapi juga mencerminkan filosofi pendidikan yang lebih merata. Serta juga yang lebih inklusif. Sekolah Rakyat menolak pandangan bahwa pendidikan adalah hak istimewa yang hanya bisa di akses oleh mereka yang mampu. Dan sebaliknya menegaskan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali. Terlebih juga berhak untuk belajar dan berkembang. Dengan tidak adanya hambatan biaya, Sekolah Rakyat mampu menjangkau kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan dari sistem pendidikan formal. Ini termasuk anak jalanan, anak-anak dari keluarga buruh harian. Kemudian juga dengan pekerja informal. Ataupun bahkan mereka yang tidak memiliki dokumen kependudukan resmi. Semangat solidaritas dan aksesibilitas inilah yang menjadi pondasi kuat bagi gerakan Sekolah Rakyat. Serta hal ini tentunya akan berlaku di berbagai wilayah di Indonesia. Terutama daerah yang terbilang plosok.
Mulai Hari Ini: Pendidikan Rakyat Di Berlakukan, Apa Bedanya?
Selain itu, masih menguak Mulai Hari Ini: Pendidikan Rakyat Di Berlakukan, Apa Bedanya?. Dan perbedaan lainnya terletak di:
Pengajar Dari Kalangan Relawan Atau Aktivis
Salah satu ciri khas penting dari Sekolah Rakyat yang membedakannya dengan sekolah umum. Tentunya adalah kehadiran pengajar dari kalangan relawan atau aktivis. Para pengajar di Sekolah Rakyat umumnya bukan guru profesional yang memiliki sertifikasi formal dari pemerintah. Namun melainkan individu-individu yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan. Dan juga kesetaraan sosial. Mereka bisa berasal dari berbagai latar belakang seperti mahasiswa, dosen. Serta pekerja sosial, seniman, jurnalis. Ataupun bahkan warga lokal yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman hidup. Keunikan ini menciptakan suasana belajar yang lebih egaliter, akrab, dan inspiratif. Para relawan biasanya mengajar dengan pendekatan yang lebih humanis. Kemudian juga yang lebih partisipatif, bukan sekadar menyampaikan materi. Akan tetapi juga membangun hubungan emosional yang kuat dengan para siswa. Ini sangat berbeda dengan sekolah umum yang memiliki struktur guru tetap, jam pelajaran baku.
Dan standar evaluasi ketat yang sering kali membuat interaksi antara guru. Serta murid menjadi formal dan terbatas. Selain mengajar pelajaran dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Tentu para relawan juga sering memperkenalkan materi-materi alternatif. Terlebihnya seperti seni, lingkungan, kesehatan, isu sosial, hingga keterampilan hidup praktis. Pengalaman mereka di luar dunia pendidikan formal memberikan perspektif luas bagi siswa. Dan membantu membentuk karakter serta kesadaran sosial sejak dini. Karena berasal dari semangat kerelawanan, para pengajar ini tidak menerima gaji tetap. Namun melainkan bekerja atas dasar panggilan hati. Kemudian komitmen terhadap perubahan sosial. Hal ini menciptakan lingkungan pendidikan yang d idorong oleh rasa tanggung jawab kolektif. Serta bukan sistem birokratis. Melalui peran relawan dan aktivis inilah Sekolah Rakyat mampu menjadi ruang pembelajaran yang hidup, membumi. Dan dekat dengan realitas anak-anak.
Mulai Hari Ini: Pendidikan Rakyat Di Berlakukan, Apa Bedanya Yang Signifikan?
Selanjutnya juga masih membahas Mulai Hari Ini: Pendidikan Rakyat Di Berlakukan, Apa Bedanya Yang Signifikan?. Dan beda dari yang umum adalah:
Tidak Terikat Sertifikat Atau Ujian Nasional
Salah satu perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada ketidakterikatan terhadap sertifikat atau ujian nasional. Sekolah Rakyat tidak menjadikan ijazah, nilai. Ataupun kelulusan sebagai tolok ukur utama keberhasilan belajar. Fokus utamanya bukan pada pencapaian akademik formal. Namun melainkan pada proses pembelajaran yang bermakna, menyenangkan. Dan juga sesuai dengan kebutuhan nyata anak-anak serta komunitas tempat mereka tumbuh. Berbeda dengan sekolah umum yang menjalankan sistem evaluasi berbasis ujian, ujian nasional. Kemudian dengan asesmen akademik standar. Dan Sekolah Rakyat menekankan penilaian yang lebih holistik. Anak-anak di nilai berdasarkan perkembangan pribadi, keterampilan hidup, kemampuan berkomunikasi. Serta nilai-nilai sosial seperti kepedulian, kerja sama, dan rasa ingin tahu. Evaluasi dilakukan secara informal melalui pengamatan, diskusi.
Ataupun dengan refleksi bersama antara pengajar dan siswa. Karena tidak terikat pada sistem sertifikasi, tempat ini memberi ruang bagi anak-anak untuk belajar tanpa tekanan akan nilai atau peringkat. Hal ini menciptakan suasana belajar yang lebih merdeka, inklusif. Kemudian dnegan berorientasi pada perkembangan jangka panjang. Namun bukan hanya pencapaian sesaat. Anak-anak bisa belajar sesuai dengan irama dan gaya mereka sendiri. Terlebihnya tanpa takut dianggap gagal atau tertinggal. Ketiadaan tuntutan sertifikasi ini juga menjadikan Sekolah Rakyat lebih terbuka terhadap siswa yang selama ini terhambat mengakses pendidikan formal. Karena kendala administratif, seperti tidak memiliki akta lahir, kartu identitas. Ataupun dokumen resmi lainnya. Ini menjadikan Sekolah Rakyat sebagai tempat yang benar-benar inklusif dan ramah terhadap semua anak.
Jadi itu dia beberapa perbedaan dengan sekolah umum yang hari ini SR Di Mulai.