Arkeolog Temukan 33 Makam Kuno Berusia 2600 Tahun Di Mesir
Arkeolog Temukan 33 Makam Kuno Berusia 2600 Tahun Di Mesir
Arkeolog Temukan 33 Makam Kuno Berusia 2600 Tahun Di Mesir, Sebagaimana Hal Ini Di Umumkan Oleh Kementrian Parawisata. Pada bulan Juni 2024, Arkeolog di Mesir mengumumkan penemuan spektakuler 33 makam kuno yang di perkirakan berusia sekitar 2600 tahun. Sehingga penemuan ini terjadi di situs Saqqara, sebuah pemakaman kuno yang terletak di dekat ibu kota Kairo. Maka saqqara terkenal sebagai tempat berdirinya Piramida Djoser, salah satu struktur tertua dan paling ikonik di Mesir. Sebab penemuan makam-makam ini memberikan wawasan baru yang berharga tentang periode akhir di nasti Mesir Kuno, sekitar 664-332 SM. Bahkan sudah mencakup di nasti Saite dan awal dari Dinasti Ptolemaik. Kemudian makam-makam ini berisi artefak-artefak yang mencerminkan kehidupan sosial, budaya, dan religius pada masa itu.
Di dalam makam-makam tersebut, para Arkeolog menemukan sejumlah besar artefak, termasuk patung-patung dewa dan dewi perhiasan dan benda-benda sehari-hari yang terbuat dari berbagai bahan seperti emas, perunggu, dan batu mulia. Namun beberapa makam juga berisi sarkofagus. Maka telah terbuat dari kayu yang di hiasi dengan hiasan-hiasan rumit dan hieroglif yang masih terlihat jelas. Dan yang menarik, beberapa makam ini memiliki karakteristik yang menunjukkan bahwa mereka adalah milik individu-individu berstatus tinggi, seperti pejabat tinggi atau pendeta. Sebab ini terlihat dari kekayaan artefak yang di temukan di dalamnya serta detail ornamen pada sarkofagus dan dinding makam.
Kemudian penemuan ini bukan hanya penting dari segi kuantitas, tetapi juga dari segi kualitas dan keadaan pelestarian artefak-artefak tersebut. Dalam beberapa patung dewa dan dewi yang di temukan, seperti patung dewa Anubis dan dewi Isis, dalam kondisi yang sangat baik memungkinkan para ahli untuk mempelajari lebih lanjut tentang seni. Bahkan membentuk sebuah bagian kepercayaan religius pada masa itu. Selain itu penemuan ini memberikan petunjuk baru tentang praktik pemakaman dan kepercayaan terhadap kehidupan setelah mati di Mesir Kuno.
Arkeolog Dinasti Kuno
Maka dari itu kemudian Arkeologi Dinasti Kuno mengacu pada studi tentang peradaban awal yang terbentuk dalam struktur kekuasaan dinasti. Dalam penelitian ini mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat kuno, termasuk politik, sosial, budaya, ekonomi, dan religius yang di atur oleh keluarga atau kelompok yang memerintah secara turun-temurun. Bagian kuno sering kali meninggalkan warisan yang kaya berupa artefak, bangunan, prasasti. Dan bahkan tulisan yang membantu arkeolog mengungkap sejarah juga peradaban mereka.
Sehingga adanya salah satu contoh utama peradaban dinasti kuno yang paling di kenal. Mesir kuno mencakup periode yang sangat panjang, di mulai dari Dinasti Pertama sekitar 3100 SM hingga dengani Ptolemaik yang berakhir dalam kematian Cleopatra pada 30 SM. Namun para arkeolog telah menemukan berbagai artefak penting seperti piramida, kuil, makam dan patung yang memberikan wawasan tentang kehidupan sehari-hari, kepercayaan religius, serta struktur politik dan sosial Mesir Kuno. Setiap penemuan terkenal seperti makam Tutankhamun oleh Howard Carter pada tahun 1922 mengungkapkan kekayaan. Maka juga termasuk kemegahan yang di miliki oleh para firaun. Bahkan juga memiliki sejarah dinasti yang panjang dan beragam. Dinasti Shang (1600-1046 SM) adalah dinasti pertama yang didokumentasikan dalam catatan sejarah Cina.
Sehingga penemuan arkeologis seperti tulang orakel dan bronzeware memberikan wawasan tentang sistem kepercayaan, ritual dan teknologi pada masa itu. Dalam dinasti Qin (221-206 SM) terkenal karena pembangunan Tembok Besar Cina dan Tentara Terakota yang di temukan di makam Kaisar Qin Shi Huang. Artefak-artefak ini menunjukkan kehebatan militer dan kekuatan politik dinasti tersebut. Dan dengan dinasti-dinasti seperti Sumeria, Akkadia, Babilonia dan Asyur juga memberikan banyak kontribusi penting bagi arkeologi. Maka tablet-tablet tanah liat dengan tulisan kuneiform dari wilayah ini memberikan banyak informasi tentang hukum, perdagangan, agama, dan kehidupan sehari-hari.
Penemuan Mesir Kuno
Kemudian di mana sebagai bagian dari Penemuan Mesir Kuno telah memberikan wawasan mendalam tentang salah satu peradaban terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Dari piramida megah hingga artefak kecil setiap penemuan membantu mengungkap cara hidup, kepercayaan dan pencapaian teknologis bangsa Mesir Kuno. Salah satu penemuan paling ikonik adalah Piramida Giza, yang terdiri dari tiga piramida utama Khufu, Khafre, dan Menkaure.
Sebab Piramida Khufu, atau Piramida Agung adalah yang terbesar dan menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang masih berdiri. Maka dari itu piramida-piramida ini di bangun sebagai makam para firaun dan menunjukkan keterampilan luar biasa dalam bidang arsitektur dan teknik. Hingga makam Tutankhamun di Lembah Para Raja adalah penemuan penting lainnya. Di temukan oleh Howard Carter pada tahun 1922, makam ini hampir utuh. Dan hingga berisi kekayaan luar biasa termasuk topeng emas yang terkenal dari firaun muda tersebut. Namun penemuan ini memberikan pandangan yang jarang tentang kehidupan dan kematian dalam keluarga kerajaan Mesir Kuno. Lalu serta kepercayaan mereka tentang kehidupan setelah mati.
Bahkan Kuil Karnak dan Luxor di Thebes adalah situs arkeologi yang signifikan menampilkan kompleks kuil yang luas. Lalu dengan termasuk pylon besar, obelisk dan patung-patung raksasa. Dan kuil Karnak khususnya adalah salah satu tempat ibadah terbesar yang pernah di bangun mencerminkan pentingnya agama dalam kehidupan Mesir Kuno. Lalu relief dan inskripsi di dinding kuil-kuil ini menceritakan berbagai cerita tentang dewa-dewi. Maka kemudian firaun, memberikan wawasan tentang mitologi dan sejarah Mesir. Dan penemuan penting lainnya, di temukan pada tahun 1799 oleh tentara Napoleon. Kemudian batu ini berisi teks yang sama dalam tiga skrip hieroglif, Demotik, dan Yunani Kuno. Oleh karena itu penemuan ini memungkinkan Jean-François Champollion untuk memecahkan kode hieroglif Mesir pada tahun 1822 membuka pintu bagi pemahaman lebih lanjut tentang bahasa dan tulisan Mesir Kuno.
Makam Tutankhamun
Kemudian di mana dengan Makam Tutankhamun, yang terletak di Lembah Para Raja di Mesir adalah salah satu penemuan arkeologis paling terkenal dalam sejarah. Di temukan pada tahun 1922 oleh arkeolog Inggris Howard Carter makam ini memberikan wawasan yang mendalam tentang kehidupan dan kematian seorang firaun muda dari Dinasti ke-18 Mesir. Lalu denang Tutankhamun, atau “Raja Tut” seperti yang sering di sebut memerintah Mesir sekitar 1332-1323 SM. Sebab ia naik tahta pada usia sekitar sembilan tahun dan meninggal pada usia 19 tahun. Meskipun masa pemerintahannya singkat dan relatif tidak menonjol dalam sejarah Mesir, makamnya yang hampir utuh menjadi sangat terkenal karena kekayaan dan keindahan artefak yang ditemukan di dalamnya.
Dan makam Tutankhamun ditemukan tersembunyi di bawah reruntuhan makam yang lebih besar. Ketika Howard Carter dan timnya membuka makam tersebut, mereka terkejut menemukan bahwa sebagian besar isinya masih utuh. Bahkan tidak seperti makam-makam lainnya di Lembah Para Raja yang telah lama dijarah oleh pencuri makam. Sehingga penemuan ini memberikan pandangan yang unik tentang kebudayaan dan kehidupan kerajaan Mesir Kuno.
Di dalam makam tersebut, ditemukan lebih dari 5.000 artefak, termasuk perhiasan, patung, senjata, dan benda-benda ritual dari penemuan Arkeolog.