Senin, 28 April 2025
Ekspor Beras Porang Di Pasar Global
Ekspor Beras Porang Di Pasar Global

Ekspor Beras Porang Di Pasar Global

Ekspor Beras Porang Di Pasar Global

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Ekspor Beras Porang Di Pasar Global
Ekspor Beras Porang Di Pasar Global

Ekspor Beras Porang Di Pasar Global Menunjukkan Potensi Yang Sangat Menjanjikan Terutama Bagi Indonesia Sebagai Negara Penghasil Utama. Pada tahun 2020, nilai ekspor porang mencapai sekitar Rp 923,6 miliar. Menandakan bahwa komoditas ini semakin di minati di pasar internasional. Terutama oleh negara-negara seperti China, Jepang, dan Thailand. Porang, yang di kenal karena kandungan glukomannannya yang tinggi, menjadi bahan baku untuk berbagai produk, termasuk mie shirataki dan beras konnyaku. Yang populer di kalangan konsumen yang mencari alternatif sehat.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan ekspor porang dengan memperbaiki proses budidaya dan pengolahan pascapanen. Kementerian Pertanian telah mendorong petani untuk tidak hanya menanam porang. Tetapi juga mengolahnya menjadi produk bernilai tambah sebelum di ekspor. Ini termasuk pengembangan industri pengolahan beras porang di daerah seperti Madiun, yang kini menjadi sentra produksi. Dengan demikian, produk yang di ekspor bukan hanya dalam bentuk umbi mentah tetapi juga dalam bentuk olahan yang lebih menarik bagi pasar global.

Selain itu, kerja sama dengan perusahaan luar negeri juga sedang di jajaki untuk memperluas pasar ekspor. Misalnya, perjanjian dengan PT AHT Trading Company dari Saudi Arabia bertujuan untuk menjadikan perusahaan tersebut sebagai konsumen eksklusif beras porang dari Indonesia. Target nilai ekspor untuk beras porang saja diperkirakan mencapai Rp 275 miliar per tahun. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan terhadap produk sehat di negara-negara Timur Tengah.

Secara keseluruhan, Ekspor beras porang tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara tetapi juga membuka peluang baru bagi para petani dan pelaku industri di Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang berkelanjutan. Beras porang dapat menjadi salah satu komoditas unggulan di pasar global.

Ekspor Beras Porang Untuk Potensi Ekonomi Indonesia

Ekspor Beras Porang Untuk Potensi Ekonomi Indonesia, terutama sebagai komoditas unggulan yang dapat meningkatkan pendapatan negara. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap porang. Yang di olah menjadi berbagai produk seperti beras, mie, dan tepung, terus meningkat di pasar internasional. Pada tahun 2020, ekspor porang Indonesia tercatat sebanyak 8.570 ton dengan total nilai mencapai sekitar USD 19,6 juta. Menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan menandakan bahwa pasar global masih terbuka lebar untuk produk ini.

Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pengembangan industri porang sebagai sumber alternatif karbohidrat yang lebih sehat di bandingkan beras konvensional. Porang di kenal rendah kalori dan gula. Sehingga menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang peduli kesehatan. Selain itu, potensi hasil panen yang tinggi—dari satu hektare dapat menghasilkan antara 15 hingga 20 ton umbi porang—menjadikannya komoditas yang menguntungkan bagi petani. Dengan dukungan dari pemerintah dalam hal penyediaan benih unggul dan penerapan praktik pertanian yang baik. Produksi porang di harapkan dapat terus meningkat.

Hilirisasi industri juga menjadi fokus utama dalam pengembangan ekspor beras porang. Pemerintah mendorong agar produk porang tidak hanya di ekspor dalam bentuk mentah. Tetapi juga dalam bentuk olahan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dalam proses pengolahan. Misalnya, beras porang shirataki kini menjadi salah satu produk unggulan dengan harga jual yang tinggi di pasaran internasional.

Dengan target pengembangan lahan tanam porang mencapai 100 ribu hektare pada tahun 2024 dan potensi ekspor sebesar 92 ribu ton chips kering, Indonesia berupaya untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi ekonomi dari tanaman ini.

Secara keseluruhan, pengembangan ekspor beras porang tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional tetapi juga mendukung keberlanjutan pertanian di Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan dukungan berkelanjutan dari pemerintah serta sektor swasta, potensi ekonomi dari beras porang dapat di maksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Permintaan Global Terhadap Beras Porang Dan Produk Turunannya

Permintaan Global Terhadap Beras Porang Dan Produk Turunannya, Peluang pasar untuk beras porang dan produk turunannya di tingkat global semakin meningkat. Seiring dengan tren konsumen yang beralih ke pilihan makanan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Beras porang, yang di kenal karena kandungan glukomannannya yang tinggi. Menawarkan berbagai manfaat kesehatan, termasuk rendah kalori dan gula. Sehingga menjadi alternatif menarik bagi mereka yang ingin menjaga pola makan sehat. Permintaan global terhadap produk berbasis porang, seperti mie shirataki dan tepung porang, terus berkembang. Terutama di negara-negara seperti China, Jepang, dan negara-negara Eropa.

Data menunjukkan bahwa ekspor porang Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan. Pada semester pertama tahun 2021, volume ekspor mencapai 14,8 ribu ton, meningkat 160 persen di bandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Negara-negara tujuan utama ekspor ini mencakup China dan Vietnam, yang menunjukkan minat tinggi terhadap produk porang sebagai bahan dasar pangan dan industri lainnya.

Pemerintah Indonesia juga aktif mendukung pengembangan budidaya porang melalui berbagai kebijakan dan program. Dengan target pengembangan lahan mencapai 100 ribu hektare pada tahun 2024, potensi produksi beras porang di perkirakan dapat memenuhi permintaan global yang terus meningkat. Selain itu, hilirisasi industri menjadi fokus utama untuk meningkatkan nilai tambah produk sebelum di ekspor.

Arab Saudi juga menunjukkan ketertarikan terhadap produk porang Indonesia sebagai bagian dari upaya mereka untuk membangun pasar gaya hidup sehat. Permintaan dari perusahaan importir di Arab Saudi membuka peluang baru bagi Indonesia untuk memasuki pasar tersebut dengan produk-produk berbasis porang.

Dengan semua faktor ini, jelas bahwa potensi pasar untuk beras porang dan produk turunannya sangat besar. Dukungan pemerintah, kesadaran konsumen akan kesehatan. Serta inovasi dalam pengolahan akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam industri ekspor beras porang global.

Peran Pemerintah Dalam Mendorong Ekspor Beras Porang

Peran Pemerintah Dalam Mendorong Ekspor Beras Porang di Indonesia sangat signifikan, terutama melalui kebijakan dan dukungan yang terstruktur. Salah satu langkah utama adalah pengembangan roadmap budidaya dan ekspor porang yang di tetapkan oleh Kementerian Pertanian, dengan target pengembangan lahan mencapai 100 ribu hektare pada tahun 2024. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas porang, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar global yang terus meningkat.

Presiden Joko Widodo juga telah menekankan pentingnya hilirisasi industri pengolahan porang, mendorong agar produk porang tidak hanya di ekspor dalam bentuk mentah tetapi juga dalam bentuk olahan yang bernilai tambah lebih tinggi. Dalam kunjungannya ke pabrik pengolahan porang di Madiun. Beliau menyatakan bahwa pengolahan ini dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan memfokuskan pada produk olahan seperti beras porang, mie, dan tepung, pemerintah berharap dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan teknis kepada petani melalui pelatihan dan penyediaan benih unggul. Hal ini penting untuk memastikan bahwa petani mampu menghasilkan porang berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar ekspor. Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk memberikan bimbingan mengenai praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices) serta penyediaan infrastruktur yang di perlukan untuk mendukung produksi.

Dukungan regulasi juga terlihat dari upaya pemerintah dalam mempercepat proses perizinan untuk produk olahan porang. Misalnya, PT Porang Rezeki Jaya sedang menunggu izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dapat memproduksi dan mengekspor beras porang secara massal. Proses ini menunjukkan bahwa pemerintah berupaya untuk menghilangkan hambatan yang mungkin menghalangi ekspor.

Dengan semua langkah ini, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjadikan beras porang sebagai salah satu komoditas unggulan di pasar global. Melalui kebijakan yang mendukung budidaya, hilirisasi, dan pengolahan produk, di harapkan ekspor beras porang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Inilah beberapa sikap Ekspor.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait