
Penyebab Keracunan Makanan Yang Sering Di Anggap Sepele
Penyebab Keracunan Makanan Yang Sering Di Anggap Sepele

Penyebab Keracunan Makanan Yang Sering Di Anggap Sepele Namun Bisa Menimbulkan Risiko Yang Luar Biasa Tanpa Di Sadari. Keracunan makanan sering kali terjadi bukan cuma karena makanan yang jelas-jelas basi atau terkontaminasi. Tapi juga karena faktor-faktor kecil yang sering tak di sadari. Salah satunya adalah kebiasaan menyentuh makanan dengan tangan yang tak benar-benar bersih. Banyak orang merasa tangannya cukup bersih hanya karena terlihat tak kotor. Padahal bakteri seperti Salmonella bisa tetap menempel setelah menyentuh benda. Seperti ponsel, uang, atau gagang pintu.
Selain itu Penyebab Keracunan Makanan bisa terjadi dari cara menyimpan makanan. Banyak orang salah dalam menyimpan bahan makanan. Misalnya mencampur daging mentah dengan sayuran dalam satu tempat atau tak segera memasukkan makanan yang mudah basi ke dalam kulkas. Daging yang di biarkan di suhu ruang terlalu lama bisa jadi tempat berkembangnya bakteri. Dan kalau di campur dengan makanan lain kontaminasi bisa menyebar lebih cepat.
Peralatan dapur yang tak bersih juga sering jadi penyebab tanpa di sadari. Misalnya talenan yang di pakai untuk memotong daging mentah lalu langsung di gunakan untuk memotong sayuran tanpa di cuci dulu. Ini bisa menyebabkan kontaminasi silang yang merupakan salah satu penyebab utama keracunan makanan. Selain itu spons cuci piring yang lembap dan jarang di ganti juga bisa jadi sarang bakteri. Dan malah menyebarkan kuman ke piring atau gelas yang sudah di cuci. Faktor lain yang sering di abaikan adalah cara memanaskan makanan sisa. Banyak orang hanya memanaskan makanan dengan microwave sebentar tanpa memastikan semuanya panas merata. Padahal makanan yang tak di panaskan dengan benar masih bisa menyimpan bakteri berbahaya. Suhu panas yang tak cukup tinggi bisa bikin bakteri bertahan dan tetap berisiko menyebabkan keracunan.
Penyebab Keracunan Makanan Bukan Hanya Dari Makanan Kedaluwarsa
Penyebab Keracunan Makanan Bukan Hanya Dari Makanan Kedaluwarsa saja. Banyak orang berpikir kalau makanan masih dalam tanggal aman di konsumsi berarti tak ada risiko. Padahal kenyataannya tak sesederhana itu. Makanan yang masih dalam masa kedaluwarsa bisa berbahaya kalau cara penyimpanan atau pengolahannya tak benar. Salah satu contohnya adalah daging atau produk susu yang di biarkan terlalu lama di suhu ruang. Walaupun belum kedaluwarsa maka bakteri seperti Salmonella dan Listeria bisa berkembang cepat kalau makanan tak di simpan dalam suhu yang tepat.
Selain itu kebersihan juga jadi faktor besar. Tangan yang kotor, talenan yang di pakai bergantian antara bahan mentah dan matang tanpa di cuci, atau peralatan makan yang kurang bersih bisa jadi penyebab utama keracunan makanan. Banyak bakteri atau virus tak selalu mengubah warna, bau, atau rasa makanan. Jadi orang sering kali tak sadar kalau makanan yang di konsumsi sudah terkontaminasi. Bahkan makanan segar seperti sayuran dan buah pun bisa membawa bakteri dari tanah atau air yang terkontaminasi. Hal ini terutama kalau tak di cuci dengan benar.
Cara memasak juga berpengaruh besar. Makanan yang di masak setengah matang. Terutama daging, telur, atau seafood, bisa tetap mengandung bakteri berbahaya. Misalnya ayam yang di masak tapi bagian dalamnya masih agak merah bisa jadi sarang Salmonella. Begitu juga dengan makanan yang di panaskan ulang dengan cara yang kurang tepat. Banyak orang hanya memanaskan makanan sebentar tanpa memastikan semua bagian benar-benar panas merata. Padahal itu bisa membuat bakteri bertahan dan tetap berisiko menyebabkan sakit.
Kesalahan Dalam Penyimpanan Dan Pengolahan
Kesalahan Dalam Penyimpanan Dan Pengolahan makanan sering kali jadi penyebab utama kontaminasi. Hal ini meskipun banyak orang tak sadar. Salah satu kesalahan yang paling umum adalah mencampur bahan mentah dan matang dalam satu tempat penyimpanan. Misalnya daging mentah di letakkan di rak atas kulkas tanpa wadah tertutup lalu cairannya menetes ke sayuran atau makanan matang di bawahnya. Ini bisa menyebabkan kontaminasi silang. Di mana bakteri dari daging mentah berpindah ke makanan lain yang siap di konsumsi. Idealnya bahan mentah harus di simpan di rak paling bawah dengan wadah tertutup rapat untuk mencegah penyebaran bakteri.
Selain itu banyak orang tak memperhatikan suhu penyimpanan yang benar. Beberapa makanan seperti daging, susu, dan makanan laut harus di simpan dalam suhu rendah (di bawah 4°C) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Tapi sering kali kulkas terlalu penuh, sirkulasi udara terhambat dan suhu jadi nggak merata. Akibatnya beberapa bagian kulkas mungkin nggak cukup dingin dan bakteri tetap bisa berkembang. Begitu juga dengan makanan yang di biarkan terlalu lama di suhu ruang sebelum masuk kulkas. Contohnya makanan sisa yang di biarkan semalaman baru di masukkan ke kulkas bisa sudah terkontaminasi bakteri. Seperti staphylococcus aureus yang tahan terhadap suhu dingin.
Dari sisi pengolahan kesalahan yang sering terjadi adalah penggunaan talenan dan pisau yang sama untuk berbagai jenis makanan tanpa di cuci dulu. Misalnya memakai satu talenan untuk memotong ayam mentah lalu langsung di pakai untuk memotong buah atau sayur. Ini bisa memindahkan bakteri dari daging ke makanan lain yang tak di masak lagi. Idealnya talenan untuk bahan mentah dan makanan matang harus di pisah. Atau setidaknya di cuci bersih sebelum di gunakan kembali.
Kebiasaan Sehari-Hari
Banyak Kebiasaan Sehari-Hari yang kelihatannya biasa aja tapi ternyata bisa meningkatkan risiko keracunan makanan tanpa di sadari. Salah satunya adalah kebiasaan menyentuh makanan langsung dengan tangan yang belum di cuci bersih. Banyak orang berpikir kalau tangan mereka tak kotor karena tak terlihat berminyak atau berdebu. Padahal tangan bisa membawa bakteri dari benda lain yang sering di sentuh. Seperti ponsel, uang, gagang pintu, atau bahkan hewan peliharaan. Kalau tangan yang kotor itu di gunakan untuk memegang roti, buah, atau camilan, bakteri bisa langsung pindah ke makanan yang akan di konsumsi.
Selain itu penggunaan peralatan dapur yang kurang bersih juga bisa jadi masalah. Misalnya spons cuci piring yang di pakai berulang kali tanpa pernah di keringkan atau di ganti dalam waktu lama. Spons yang selalu lembap bisa jadi tempat berkembangnya bakteri dan malah menyebarkan kuman ke piring atau gelas yang di cuci. Hal yang sama berlaku untuk lap dapur yang sering di pakai untuk mengelap meja, tangan, atau peralatan makan tapi jarang di cuci dengan benar.
Kebiasaan menyimpan makanan juga sering jadi penyebab tanpa di sadari. Banyak orang membiarkan makanan matang di suhu ruang terlalu lama sebelum memasukkannya ke dalam kulkas. Padahal makanan yang di biarkan lebih dari dua jam di suhu ruang bisa mulai di tumbuhi bakteri. Begitu juga dengan makanan sisa yang langsung di masukkan ke kulkas tanpa di dinginkan dulu. Hal ini bisa menyebabkan perubahan suhu dalam kulkas dan mempengaruhi makanan lain. Inilah beberapa hal yang menjadi Penyebab Keracunan Makanan.